• LIMFADENOPATI



    Pengertian
    ·         Limfadenopati adalah suatu tanda dari infeksi berat dan terlokalisasi
    ·         Limfadenopati adalah digunakan untuk menggambarkan setiap kelainan kelenjar limfe
    ·         Limfadenopati adalah pembengkakan kelenjar limfe
    Dari pengertian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
    ·         Limfadenopati adalah kelainan dan pembengkakan kelenjar limfe sebagai tanda dari infeksi berat dan terlokalisasi.
    Etiologi
    ·         Peningkatan jumlah limfosit makrofag jinak selama reaksi terhadap antigen.
    ·         Infiltrasi oleh sel radang pada infeksi yang menyerang kelenjar limfe.
    ·         Proliferasi in situ dari limfosit maligna atau makrofag.
    ·         Infiltrasi kelenjar oleh sel ganas metastatik.
    ·         Infiltrasi kelenjar limfe oleh makrofag yang mengandung metabolit dalam penyakit cadangan lipid.
    Tanda dan Gejala
    a.       demam berkepanjangan dengan suhu lebih dari 38 oC.
    b.      sering keringat malam.
    c.       Kehilangan berat badan lebih dari 10% dalam 6 bulan.
    d.      Timbul benjolan di bagian leher.
    Patofisiologi
    Sistem limfatik berperan pada reaksi peradangan sejajar dengan sistem vaskular darah. Biasanya ada penembusan lambat cairan interstisial kedalam saluran limfe jaringan, dan limfe yang terbentuk dibawa kesentral dalam badan dan akhirnya bergabung kembali kedarah vena. Bila daerah terkena radang, biasanya terjadi kenaikan yang menyolok pada aliran limfe dari daerah itu. Telah diketahui bahwa dalam perjalanan peradangan akut, lapisan pembatas pembuluh limfe yang terkecil agak meregang, sama seperti yang terjadi pada venula, dengan demikian memungkinkan lebih banyak bahan interstisial yang masuk kedalam pembuluh limfe. Bagaimanapun juga, selama peradangan akut tidak hanya aliran limfe yang bertambah, tetapi kandungan protein dan sel dari cairan limfe juga bertambah dengan cara yang sama.
    Sebaliknya, bertambahnya aliran bahan-bahan melalui pembuluh limfe menguntungkan karena cenderung mengurangi pembengkakan jaringan yang meradang dengan mengosongkan sebagian dari eksudat. Sebaliknya, agen-agen yang dapat menimbulkan cedera dapat dibawa oleh pembuluh limfe dari tempat peradangan primer ketempat yang jauh dalam tubuh. Dengan cara ini, misalnya, agen-agen yang menular dapat menyebar. Penyebaran sering dibatasi oleh penyaringan yang dilakukan oleh kelenjar limfe regional yang dilalui oleh cairan limfe yang bergerak menuju kedalam tubuh, tetapi agen atau bahan yang terbawa oleh cairan limfe mungkin masih dapat melewati kelenjar dan akhirnya mencapai aliran darah.
    Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisis dapat menghasilkan petunjuk tentang kemungkinan diagnosis ini dan evaluasi lebih lanjut secara langsung ( misalnya hitung darah lengap, biakan darah, foto rontgen, serologi, uji kulit). Jika adenopati sistemik tetap terjadi tanpa penyebab yang jelas tanpa diketahui, biopsi kelenjar limfe dianjurkan.  Biopsi sayatan: Sebagian kecil jaringan tumur mame diamdil melalui operasi dengan anestesi umum jaringan tumor itu dikeluarkan, lalu secepatnya dikirim kelaborat untuk diperriksa. Biasanya biopsi ini dilakukan untuk pemastian diagnosis setelah operasi.  Anestesi umum menyebabkan mati rasa karena obat ini masuk kejaringan otak dengan tekanan setempat yang tinngi. Pada awal pembiusan ukuran pupil masih biasa, reflek pupil masih kuat, pernafasan tidak teratur, nadi tidak teratur, sedangkan tekanan darah tidak berubah, seperti biasa.
    Manifestasi Klinis
    Kelenjar limfoma cenerung teraba kenyal, seperti karet, saling berhubungan, dan tanpa nyeri. Kelenjar pada karsinoma metastatik biasanya keras, dan terfiksasi pada jaringan dibawahnya. Pada infeksi akut teraba lunak, membengkak secara asimetrik, dan saling berhubungan, serta kulit di atasnya tampak erimatosa.
    Pemeriksaan Penunjang
    ·      Hitung darah lengkap.
    ·      Biakan darah.
    ·      Foto rontgen.
    ·      Serologi.
    ·      Uji kulit.
    Penatalaksanaan
    1.      Therapy Medik
    Konsultasi dengan ahli onkology medik ( di RS type A dan B)
    Limfoma non hodkin derajat keganasan rendah (IWF)
    ·   Tanpa keluhan : tidak perlu therapy
    ·   Bila ada keluhan dapat diberi obat tunggal siklofosfamide dengan dosis permulaan po tiap hari atau 1000 mg/m 2 iv selang 3 – 4 minggu.
    ·   Bila resisten dapat diberi kombinasi obat COP, dengan cara pemberian seperti pada LH diatas
    Limfona non hodgkin derajat keganasan sedang (IWF)
    ·   Untuk stadium I B, IIB, IIIA dan B, IIE A da B, terapi medik adalah sebagai terapy utama.
    ·   Untuk stadium I A, IE, IIA diberi therapy medik sebagai therapy anjuran
    Minimal : seperti therapy LH
    Ideal : Obat kombinasi cyclophospamide, hydrokso – epirubicin, oncovin,prednison (CHOP) dengan dosis :
    C : Cyclofosfamide 800 mg/m 2 iv hari I
    H : hydroxo – epirubicin 50 mg/ m 2 iv hari I
    O : Oncovin 1,4 mg/ m 2 iv hari I
    P : Prednison 60 mg/m 2 po hari ke 1 – 5
    Perkiraan selang waktu pemberian adalah 3 – 4 minggu
    Lymfoma non – hodgkin derajat keganasan tinggi (IWF)
    ·         Stadium IA : kemotherapy diberikan sebagai therapy adjuvant
    ·         Untuk stadium lain : kemotherapy diberikan sebagai therapy utama
    Minimal : kemotherapynya seperti pada LNH derajat keganasan sedang (CHOP)
    Ideal : diberi Pro MACE – MOPP atau MACOP – B
    2.      Therapy radiasi dKonsultasi dengan ahli radiotherapy dan ahli onkology bedah, selanjutnya melalui yim onkology ( di RS type A dan B)

0 komentar:

Posting Komentar